🐪 Cerpen Tentang Banjir Karena Sampah

BanjirMelanda Kampungku Cerpen Karangan: Chairinnisa Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Lingkungan Lolos moderasi pada: 7 July 2015. Indah adalah saudara sepupu Dimas. ia tinggal di kampung dekat pantai. jarak antara rumahnya dengan laut hanya sekitar satu kilometer. daerah ini rawan banjir. selain banjir karena hujan, kampung itu juga sering dilanda banjir karena air laut pasang.

Ilustrasi banjir. S. Nugroho Jakarta Cara mencegah banjir memang harus dimulai dari diri sendiri. Salah satu hal utama yang mesti diperhatikan dalam mencegah terjadinya banjir adalah kebersihan lingkungan. Untuk itu, membuang sampah pada tempatnya menjadi cara paling utama dan paling efektif. Kepala BNPB Indonesia Miliki Jenis Bencana Terlengkap di Dunia Pengertian Pemanasan Global dalam Perubahan Iklim, Penyebab, dan Cara Mencegahnya Cara Mencegah Penyakit saat Banjir, Jaga Kebersihan dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Namun, tidak hanya membuang sampah pada tempatnya saja yang diperlukan untuk mencegah banjir. Sistem penyaluran air, menanam pohon, membuat sumur serapan, hingga membersihkan selokan ecara rutin bersama-sama juga perlu dilakukan. Cara mencegah banjir bisa kamu lakukan dari lingkungan rumah terlebih dahulu. Dengan kesadaran setiap orang akan keadaan lingkungannya, perlahan-lahan banjir dapat diatasi dengan baik. Jadi, mulailah dari diri sendiri terlebih dahulu untuk mencegah banjir yang merugikan banyak orang. Berikut rangkum dari Jakarta Smart City dan sumber lainnya, Sabtu 20/2/2021 tentang cara mencegah berjalan menyusuri banjir di kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu 20/2/2021. Curah hujan yang tinggi menyebabkan kawasan tersebut terendam banjir setinggi orang dewasa. TalloBuang Sampah di Tempatnya Cara mencegah banjir yang paling utama adalah membuang sampah pada tempatnya. Kamu mungkin sudah cukup bosan mendengar pesan “buanglah sampah pada tempatnya” dan banyak juga orang yang menyepelekannya. Tak banyak orang yang benar-benar melakukannya, padahal buang sampah sembarangan berpotensi tinggi menyebabkan kebanjiran. Bahkan jika sampah tidak dibuang di sungai sekalipun. Sampah yang berserakan di jalan serta di tempat-tempat lainnya dapat terbawa angin hingga ke permukaan air, atau jika hujan sampah-sampah tersebut akan tersapu air hujan ke got dan saluran-saluran air. Walaupun kamu merasa itu hanya sedikit, sampah yang kamu buang sembarangan akan terkumpul dengan sampah-sampah lainnya dan akhirnya menghambat aliran air. Air akan menciptakan genangan yang dapat mengakibatkan banjir Tanam Pohon atau Tanaman di Sekitar Rumah dan Lingkungan Menanam pohon juga dapat menjadi salah satu cara mencegah banjir yang efektif. Pohon dan tanaman hijau dapat mencegah terjadinya banjir. Namun tak banyak yang tahu cara kerja pohon mengatasi debit air berlebih. Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur bagi air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Tanpa tanaman, air hujan kerap kali tidak menembus tanah secara dalam karena bebatuan. Selain itu, jika di lingkungan rumah kamu masih ada taman atau pepohonan yang rindang, pastikan untuk tidak menebangnya. Hal ini untuk melancarkan penyerapan air hujan, yang tentunya akan menjauhkan lingkungan dari Mencegah Banjir Mulai dari Diri SendiriWarga berjalan menyusuri banjir yang menggenangi kawasan Jalan Wolter Monginsidi Jakarta dan sekitarnya, Sabtu 20/2/2021. Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Jumat 19/2 membuat sejumlah titik di Jakarta terendam banjir. FithriansyahMembuat Sumur Serapan Biopori Mandiri Membuat lubang biopori dan sumur serapan akan mengurangi potensi banjir karena air akan terserap ke tanah. Hal ini penting terutama bagi kamu yang tinggal di area pemukiman dengan permukaan tanah yang dilapisi aspal secara dominan. Tak hanya itu cara mencegah banjir ini juga dapat meningkatkan cadangan jumlah air tanah yang kini kian menipis. Memperbaiki dan Menata Kembali Sistem Penyaluran Air Sifat air ialah mengalir dari tempat tinggi ke rendah, apabila sistem pengaliran air berjalan sempurna tak akan ada air yang menumpuk di daerah tertentu. Oleh karena itu, kamu perlu membuat saluran air yang baik di sekitar rumah, agar air hujan yang turun tidak menumpuk di atas permukaan tanah atau aspal di sekitar rumah. Selain itu, bagi kamu yang memiliki pekarangan atau halaman rumah, usahakan untuk tidak menutup semuanya dengan beton atau aspal. Jika tidak memungkinkan untuk menjadikannya sepenuhnya tanah, gunakanlah paving sehingga masih ada lahan untuk penyerapan air. Tanggul di sungai berfungsi untuk meminimalisir luapan air, sedangkan sumur buatan memiliki fungsi menyedot air dengan cepat di daerah rawan banjir seperti Mencegah Banjir Mulai dari Diri SendiriCara Mencegah Banjir Mulai dari Diri SendiriMembersihkan Selokan Secara Rutin Cara mencegah banjir selanjutnya adalah dengan rutin membersihkan selokan di lingkungan rumah. Melakukan kerja bakti dengan orang-orang yang dekat tempat tinggal kamu bisa dilakukan secara rutin. Tidak harus tiap hari atau tiap minggu, kamu bisa melakukannya setiap dua minggu atau setiap bulan. Selain bisa mencegah banjir, kegiatan ini juga akan mencegah selokan menjadi sarang nyamuk dan tikus penyebab penyakit. Hindari Membangun Rumah di Pinggir Sungai Menghindari membangun rumah di pinggir sungai juga bisa dilakukan sebagai cara mencegah banjir. Membangun rumah di tepi sungai memiliki banyak risiko sekaligus bisa merusak lingkungan karena sampah rumah tangga jadi jauh lebih mudah hanyut di sungai. Tidak hanya itu, lingkungan yang biasanya terlalu padat di pinggir sungai bisa menjadi tempat berkembangnya berbagai penyakit yang bersumber dari sanitasi yang buruk. Cara mencegah banjir memang merupakan usaha bersama-sama setiap orang. Oleh karena itu, memulai langkah pencegahan dari diri sendiri terlebih dahulu dapat berpengaruh terhadap lingkunganmu. Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya cara mencegah banjir mulai dari sendiri ini, maka semakin mudah menghindari bencana ini terjadi.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Salahsatunya adalah banjir. Kak bunga akan mengajak kalian mengenali banjir. Banjir itu biasanya terjadi karena ulah kita sebagai manusia. Adik-adikku, banjir biasanya disebabkan karena air sungai yang penuh kemudian tumpah ke daratan seperti jalanan dan rumah kita. Selain itu airnya tumpah karena banyak orang yg membuang sampah ke sungai.
Cerpen Karangan FitriKategori Cerpen Anak, Cerpen Fantasi Fiksi, Cerpen Lingkungan Lolos moderasi pada 21 July 2020 “Hei jangan buang sampah sembarangan!” kata seorang anak laki-laki yang bernama doni kepada temannya yang sedang membuang plastik bungkus snack ke sungai namanya rino. “memangnya kenapa?, suka-suka aku mau buang sampah di mana itu bukan urusanmu.” anak laki-laki yang diperingatkan itu tak mau kalah dan tetap membuang sampah di sungai. “perbuatanmu itu bisa merusak lingkungan, bukankah lebih baik membuang sampah pada tempatnya?” doni tetap menasehati rino agar membuang sampah pada tempatnya. “ah sudahlah, toh tidak akan terjadi apa-apakan. Itu hanya satu bungkus snack bukan satu truk. Tidak masalah kan?” roni tetap tidak mau disalahkan karena membuang sampah sembarangan. “terserah kamu lah ron. Aku sudah memperingatkanmu.” doni pun menyerah untuk menasehati roni, ia lalu berjalan pulang meninggalkan roni sendiri di pinggir sungai. Malam harinya hujan turun sangat lebat disertai angin kencang. Saat itu roni sedang sendirian di rumah karena orangtuanya sedang pergi ke rumah sakit menjenguk neneknya. Roni ketakutan di rumah tapi tidak ada yang bisa ia lakukan. Roni pun memutuskan untuk tidur. “aaaaaaaa toloooong.. Jangan kejar aku…” roni berteriak sambil berlari kencang. Ia ketakutan. “Heii roni, jangan lari” suara berat itu terus mengikuti roni, membuat roni tak bisa berhenti berlari. “ss siapa kamu?” tanya roni terbata-bata karena ketakutan. “aku adalah sampah yang kau buang tempo hari. Aku harus bersamamu karena aku adalah milikmu.” ternyata yang mengejar roni adalah sampah yang berubah menjadi monster. Ia meminta pertanggung jawaban kepada roni karena tidak membuangnya di tempat sampah. “pergi kau pergi monster sampah jelek pergiii…!!!” roni berteriak sambil menutup matanya karena takut melihar monster sampah itu. Saat ia membuka matanya monster sampah itu hilang. Roni berjalan tak tentu arah ia ingin pulang tapi ia bahkan tidak tahu dimana dia sekarang. Roni melihat sekeliling. Ada banyak sampah berserakan di mana-mana. Di jalan, di selokan, di atas pohon bahkan di atap rumah penuh dengan sampah. “aku di mana? Mengapa banyak sampah di mana-mana?” roni bertanya pada diriny sendiri. Roni terus menyusuri jalan kemudian ia melihat sungai yang penuh dengan sampah bahkan air sungainya tidak terlihat karena tertutup sampah. “ini buruk sekali, mengapa begitu banyak orang yang membuang sampah di sungai.” lagi-lagi roni berbicara pada dirinya sendiri. “Heii nak apa yang kamu lakukan disini?” seorang berbaju hitam bertanya kepada roni. “pak, mengapa banyak sampah di sini. Apa tidak ada tempat sampah sehingga orang membuang sampah sembarangan?. roni bertanya kepada orang itu. “orang-orang lebih suka membuang sampah di sembarang tempat dari pada di tempat sampah, jadi beginilah keadaannya sekarang. Nenek moyang kita suka membuang sampah sembarangan karena itulah kami juga senang membuang sampah sembarangan.” orang itu menjelaskan. “oohhhh” roni menganggukkan kepalanya tanda mengerti “memangnya ini di mana pak?” roni bertanya kepada orang itu. “kamu tidak tau ini dimana?” orang itu kembali bertanya kepada roni. Roni menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. “kamu sedang berada di desa jambu nak.” orang itu berkata sambil menatap sungai di depannya. “desa jambu pak, kenapa namanya sama dengan desa saya ya?” roni kebinggungan. “ini memang desa jambu, setahu saya yang bernama “jambu” hanya desa ini.” “nama desa saya juga desa jambu pak, tapi keadaannya tidak seperti di sini. Desa ini benar-benar asing bahkan saya merasa ini bukan di bumi. Disini tidak ada tanah lapang, pohon-pohonan pun jarang, sangat berbeda dengan bumi.” roni berfikir keras sedang berada dimana dirinya sekarang. “ini memang bumi. Seperti inilah bumi. Saya sudah 57 tahun dan seperti inilah bumi yang saya lihat.” orang itu tetap memandang sungai di depannya. “Pak, kalau boleh saya tahu tahun berapa bapak lahir?” roni bertanya penuh selidik. “saya lahir tahun 2067” orang itu kini menatap roni. “Haaa” roni terkejut mendengar jawaban orang itu. “Lalu sekarang tahun berapa ya pak? Roni kembali bertanya. Pertanyaan itu membuat orang yang ditanyainya mengerutkan kening. “sekarang tahun 2124 nak. Bagaimana bisa kamu tidak tahu?”. Mendengar jawaban itu roni benar-benar kaget. Bagaimana bisa dalam semalam tahun berubah begitu cepat. “hehe, saya lupa pak” jawab roni pura-pura. “kalau begitu saya pulang dulu ya pak” kata roni sambil melambaikan tangannya kepada orang itu. Di sepanjang perjalanan roni berfikir apa dia mimpi, ini benar-benar mustahil. Tapi bumi yang ia lihat sekarang benar-benar berbeda. Sangat hancur dengan banyak sampah dimana-mana. Kemudian ia teringat dengan perkataan doni tempo hari yang melarangnya membuang sampah sembarangan. Ada penyesalan dalam hati roni. Ia tidak pernah berfikir kalau bumi akan sehancur ini karena sampah. “Roni..” suara itu, suara berat yang pernah membuat roni lari tunggang langggang. Seketika roni berbalik dan melihat monster sampah di depannya. Roni ketakutan. “Haaaaaa jangaaaaaannn” . brukkk’ .. roni terjatuh dari tempat tidur. “Aduhh sakit”. Roni mengaduh kesakitan. Roni segera berlari menuju jendela kamarnya. Hari sudah pagi, roni melihat sekeliling rumahnya, masih sama seperti kemarin. Roni lalu berlari keluar kamar. Ia melihat ibunya sedang menyiapkan sarapan. “roni, sudah bangun, mandi sana kamu kan sekolah.” kata ibu menghentikan langkah roni. “Iya bu” kata roni kembali menuju kamarnya. Di kamar roni duduk di tepi tempat tidurnya. “Semalam hanya mimpi, huhhh menyeramkan sekali. Syukurlah itu hanya mimpi. Roni pun bangkit dan mandi. Roni berangkat sekolah dengan berjalan kaki seperti biasanya. “Doni..” teriak roni saat melihat doni di depannya. “hei ron, ada apa?” doni menghentikan langkahnya menunggu roni. “don, semalam aku bermimpi aneh” roni menceritakan mimpinya semalam kepada doni. “ohh jadi begitu. Kamu harusnya belajar dari mimpimu ron, bukankah aku selalu memperingatkanmu.” kata doni saat roni selesai bercerita. “iya don, sekarang aku sadar membuang sampah sembarangan itu tidak baik. Aku tidak akan mengulanginya lagi.” roni menyesal karena selama ini tidak pernah mendengar nasehat doni dan ia berjanji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi. Cerpen Karangan Fitri Blog / Facebook Fitri Cerpen Karena Sampah merupakan cerita pendek karangan Fitri, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Dejavu Oleh M Sony Dwi Putra Sungguh. Mungkin aku adalah satu-satunya anak di negara bagian ini yang membenci hujan. Aroma rumput yang diterpa hujan seolah menjadi latar belakang kenanganku yang kini tervisualisasi dalam butir hujan. Kado Untuk Mama Oleh Putri Helma Dwiarti Ah gimana nih?’ Batin Putri, Putri sedang memikirkan kado apa yang pas untuk mamanya karena sebentar lagi adalah hari ibu, ia ingin memberi kado yang biasa saja tapi berkesan Lucunya Nasib Ini Part 2 Oleh Faisal Dwi Nugraha Menyadari hal itu, dengan sigap Ibu menaiki sebuah pagar di samping mushola pasar. Pagar itu tidak terlalu tinggi bagi Ibu. Sehingga, dengan mudah Ibu bisa melompatinya. Bersamaan dengan melompatnya Live As A Robot Oleh Hasna Asjad Allamah Gelap. “Di mana aku?” aku terus bertanya-tanya. Aku tidak dapat merasakan apa-apa. Tidak ada secercah cahaya sedikit pun di sini. Sangat gelap. Tuhan apakah aku telah mati? Tuhan, bahkan Lomba Menggambar Oleh Tsaniya Hai perkenalkan namaku vannesa salsabilla aku mempunyai kakak yang bernama silvia alexandra. Oke, langsung ke cerita. Pagi ini aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Aku segera turun untuk sarapan. “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Karenaitu, pihaknya minta warga tidak buang sampah ke saluran drainase. Apalagi, saat ini curah hujan cenderung meningkat dan masyarakat dapat mengantisipasi banjir tersebut dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Kami meyakini jika saluran drainase itu debitnya air berjalan lancar dipastikan tidak menimbulkan banjir, " katanya menjelaskan. Baca teks berikut! Hidup Sehat Dewasa ini, banyak sekali penyakit baru yang bermunculan. Hal ini karena berkurangnya sistem imun di dalam tubuh kita. … Jika sistem imun di dalam tubuh melemah tubuh gampang sekali terkena penyakit. Selain itu, makan-makanan yang kita konsumsi tidak lagi mengandung vitamin dan mineral yang baik. Bahkan, saat ini telah banyak penjual makanan yang menjual makanan tidak sehat. Terlebih lagi, dengan padatnya aktivitas membuat kita tidak memiliki waktu untuk berolahraga. Padahal, olah raga sangatlah baik untuk kesehatan kita. Akibatnya, tubuh menjadi lemah sehingga mudah terjangkit virus-virus yang ada disekitar kita. Oleh karena itu, marilah kita menerapkan pola hidup sehat agar kita tidak mudah sakit dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat dan berolah raga yang rutin. 1. Tentukan nama teks tersebut dan berikan alasannya! 2. Tulislah gagasan utama teks tersebut! 3. Tulis simpulan teks tersebut! ​ Dengan ini kami beri tahukan bahwa pengurus OSIS SMPN I Gunung Putri bermaksud mengadakan studi banding ke SMPN 2 Campedak. ………………….. Sehubungan denga … n kegiatan tersebut, kami berharap Bapak/Ibu berkenan menerima kedatangan kami. Agar kegiatan berjalan sesuai dengan yang kami rencanakan, kami tunggu balasan Bapak/ Ibu ……………………… Kutipan surat tersebut, termasuk dalam jenis surat …. * Tidak resmi Dinas Persahabatan Pribadi​ Disekolah kamu mendapat ilmupancangkan tekad dan niatmubelajarlah dengan semangat selaluagar bahagia masa depanmukata berima pada syair di atas adalah … ....​ Kata hangus Antonim kata selain dari hangus Sebutkan 6 undur intrinsik dalam sebuah dongeng Sampah- sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk milik Dinas Pekerjaan Umum yang memang sengaja didatangkan untuk mengangkut sampah sungai. Sungai pun kini tampak sangat bersih. Wali Kelas menjelaskan tentang arti pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat di sekitar terbebas dari banjir saat musim hujan datang.
Daerah ini rawan banjir. Karena banjir tidak semuanya bencana alam terkadang banjir terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Cerpen Bencana Alam Banjir Lukisan Jalan di depan rumah penuh dengan penuh dengan bencana banjir. Lantai dasar riuh rendah dengan suara anak-anak berlarian. Musim hujan mulai tiba banjir pun mulai menghampiri Kabupaten Indragiri Hulu. Lalu kalau sudah terlanjur bagaimana kita menghadapi persoalan banjir. PDF Bencana Alam Hayatun Nufus - Academiaedu Bencana. Untuk mengatasi seperti ini lagi besok warga warga RT kita akan mengadakan kerja bakti untuk membersihkan sungai kita yang saat ini sedang tercemar. Banjir terjadi karena banyak hal seperti hujan yang berlebihan meluapnya aliran sungai sungai danau atau lautan. Menurut Ustaz Bobby ada hikmah di balik musibah banjir yang terjadi. Di dalam rumah air masuk hingga ketinggian lima sentimeter. Cerpen Lingkungan Hijau Macam macam bencana alam PDF PEMBUATAN BUKU CERITA ANAK BERMUATAN PENANGGULANGAN BENCANA. Contoh Cerpen Bencana Alam. Ia tinggal di kampung dekat pantai. Di sisi lain banjir dan tanah longsor juga terjadi di Desa Rumbia Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto sejak Jumat 126 pukul 1700 WITA. Selain banjir karena hujan kampung itu juga sering dilanda banjir karena air laut pasang. Seminggu yang lalu. Banjir sangat berbahaya dan berpotensi menyapu bersih seluruh kota garis pantai atau daerah dan menyebabkan kerusakan luas pada kehidupan dan properti. Berikut laporan situasi bencana bajir yang dilaporkan oleh Divisi Kebencanaan dan Pengurus Daerah PD Aliansi Masyarakat Adat Nusantara AMAN. Kabupaten Indragiri Hulu Kecamatan Seberida Batang Cenaku Rakit Kulin. Ustaz Bobby Hariwibowo Lc berpendapat ada beberapa hal yang mesti dilakukan manusia pasca musibah banjir. Cerpen Kehidupan Cerpen Keluarga Cerpen Lingkungan. Bukan Bencana Alam Awal Bencana. Di tengah kesejukan sore itu terdengar suara anak-anak yang sedang bermain sepak bola di lapangan. 40 BENCANA ALAM DAN PERAN MANUSIA Gambar Bencana Alam Sejak dulu File UPI bencana banjir. Di setiap daerah tentu ada cerita rakyat ataupun dongeng yang berkaitan dengan bencana alamBencana alam adalah kerusakan yang diakibatkan oleh alam seperti gunung meletus gempa bumi maupun banjirBaca juga contoh Warta bahasa sunda yang. Banjir adalah bencana yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan tidak memadainya saluran pembuangan air. Agar bencana banjir seperti ini tidak terjadi lagi kata Pak RT. Yuk cari tahu penjelasan lengkap tentang contoh bencana alam klimatologis berikut ini. Hampir dua pekan permukiman warga di tepian Sungai Lulut anak Sungai Martapura itu dilanda banjir dan air belum juga surut. Hujan turun dengan deras. Jarak antara rumahnya dengan laut hanya sekitar satu kilometer. Riau Lokasi Bencana. Cerpen Anak Cerpen Lingkungan. Siklus ini hanya dugaan saja sebenarnya banjir bisa terbentuk akibat kurangnya kesiapan menghadapi musim datangnya penghujan misalnya gorong gorong yang mampet endapan sungai yang tebal dan masih banyak perilaku masyarakat yang membangu lahan di kawasan hijau dan dataran banjir. Ibu sibuk memindahkan barang. Adapun penyebab rawan banjir atau genangan air di titik-titik tersebut akibat drainase yang bermasalah. Tanah persawahan sudah mulai lembab. Bulan penghujan sudah mulai datang. Setiap pedesaan pasti mempunyai program dalam pembenahan untuk berkembang dan memajukan desanya seperti membersihkan selokan memotong rumput membangun irigasi merapikan pohon yang ke jalan membersihkan sampah-sampah dan masih banyak lagi program-program pada setiap desa untuk mengatipasi bencana alam supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan seperti pohon tumbang banjir. Bencana tersebut dipicu tingginya intensitas hujan sejak pukul 1300 WITA. Banjir juga memiliki kekuatan erosif yang besar dan bisa sangat merusak. Kembali ke masalah banjir Umumnya permasalahan banjir tentu tidak lepas dari masalah ruang hijau atau daerah serap hujan. Gini Pak kan RT kita terkena banjir nih. Contoh Bencana Alam Klimatologis. Di wilayah hulu degradasi hutan menjadi kawasan pertambangan dan. Kebakaran Hutan dan Lahan. Penyebab lainnya adalah semakin diperparah dengan adanya tumpukan sampah dari masyarakat sekitar. Wah banyak cara yang bisa kita lakukan sedini mungkin mulai dari pembenahan sistem hidrologi perkotaan pembuatan sumur resapan pembuatan biopori pembukaan lahan sampai penggalakan reboisasi dan. Sore itu kota Tuban terasa lebih sejuk. Bencana banjir memang tidak bisa kita hindari tetapi bisa kita minimalisir dengan cara penanggulan banjir. Indah adalah saudara sepupu Dimas. Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko BencanaBerbagai bencana alam mulai gempa bumi tsunami letusan gunung berapi banjir tanah longsor kekeringan dan kebakaran hutan rawan terjadi di Indonesia Contoh cerpen. Cerpen Gempa Bumi cerpen Gempa Bumi contoh paragraf deduktif tentang bencana alam - Brainlycoid Bencana Alam Tsunami Cerpen Tsunami Contoh Cerpen tentang Bencana Terbaru - Contoh Cerita Cerpen. Naik ke lantai 1 di ruang tamu memang agak sepi tapi di musala yang ada di lantai itu ibu-ibu sangat banyak. Pertama manusia harus menjauhi maksiat yant dapat menurunkan murka Allah SWT Kedua manusia harus memuliakan alam semesta Ketiga bersabar atas ujian yang Allah turunkan. BANJARMASIN KOMPAS Banjir besar di Kalimantan Selatan pada awal tahun ini disinyalir tidak hanya dipicu hujan ekstrem tetapi juga akibat rusaknya daerah tangkapan air. Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia demikian menurut United Nations International Stategy for Disaster ReductionUNISDR. Kadang-kadang guruh menggelagar didahului kilat yang menerangi langit sekejap. Contoh dari bencana alam klimatologis adalah badai banjir kekeringan kebakaran lahan dan hutan dan masih banyak lagi. Cerita bencana alam banjir - cerpen bencana alam di bawah ini. Seperti menyediakan tempat resapan air memperlebar sungai dan tidak membuang sampah sembaranguan. Akibat bencana tersebut empat warga dilaporkan hilang. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir badai banjir bandang angin puting Ini wilayah terdampak banjir bandang Manado Daerah SINDOnews Ini wilayah terdampak banjir bandang Manado yang dibutuhkan oleh warga yang kena musibah bencana alam ujarnya Rabu 1512014. Beberapa hari terakhir kantor kami sangat ramai. Cerpen Contoh Cerpen Bencana Alam Sketsa Cerpen Bencana Alam Banjir Lukisan Cerpen Puisi Tentang Banjir Cerpen Bencana Alam Banjir Lukisan Cerpen Bencana Alam Banjir Lukisan Contoh Cerita Pendek Tentang Banjir Dengan Cerpen Gempa Bumi Cerpen Bencana Alam Banjir Lukisan

Kondisisaluran air tersebut kurang baik karena di padati oleh sampah dan masih banyak warga yang kurang perduli terhadap lingkungan karena mereka membuang sampah rumah ke saluran air. Solusi yang di berikan untuk permasalahan di atas yaitu dengan mensosialisasikan tentang informasi banjir, titik banjir di desa sukadami, cara penanggulangan

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejumlah pembenahan dilakukan di lingkungan rumahku, mulai dari pembersihan got / saluran air di depan rumahku, tempat sampah umum, hingga jalanan dan rumah warga - warga di sekitaran rumahku. Aku senang akhirnya mereka sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan tempat mereka tinggal. Semua ini tidaklah mudah, tapi aku merasa puas bahwa usahaku dapat membawakan hasil yang sangat memuaskan dan dapat menguntungkan semua pihak. Dan juga aku mendapatkan julukan "Pangeran Kebersihan" keren kan? ini perkenalkan namaku Adam Adelio. Biasa aku dipanggil Adam, aku merupakan siswa kelas 6 SD. Meskipun umurku masih sangat kecil, namun aku berhasil menggerakan hati semua orang di sekitaran rumahku untuk lebih peduli dengan kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka. Aku tinggal di sebuah Kawasan perumahan yang dapat terbilang cukup sepi, bukan karena tidak berpenghuni namun karena warga disini cenderung orang nya tidak pernah keluar rumah dan menyapa tetangga mereka masing - masing. Bahkan mereka hanya melakukan komunikasi melalui grup whatsapp yang dibuat oleh warga terdahulu dan turun menurun akan terus dipakai sebagai satu satu nya media penyebaran informasi satu komplek perumahan tentang diriku, aku merupakan anak yang senang membersihkan hal - hal yang kotor dan tidak suka dengan hal yang berantakan dan kotor. Kebiasaan ini sudah diterapkan oleh orang tua ku sejak usia ku masih sangat kecil. Kebiasaan ini selalu aku terapkan dimanapun aku berada baik saat aku di sekolah, di tempat umum, bahkan di restoran sekalipun. Karena menurut ku, kalau bukan kita yang berinisiatif untuk membersihkan siapa yang akan memulainya. Kita tidak bisa terus terusan mengandalkan pelayan atau tukang bersih - bersih untuk mengandalkan kebersihan sekitar. Kalau kita bisa kerjakan, lebih baik dikerjakan sendiri begitulah motto ku kira kira. Kembali ke awal mula aku dapat julukan pangeran kebersihan oleh warga sekitar. Untuk memudahkan, aku ingin mengingatkan kalau warga disini jarang sekali mempedulikan sampah mereka yang mereka buang keluar rumah setiap pagi di tempat sampah umum bahkan sampai meluap hingga terkadang keluar hingga turun ke dalam got atau saluran air yang berada di sepanjang jalan memanjang di antara rumah - rumah dan kadang sampah itu sampai ikut terkena air hujan dan menyumbatkan pergerakan air yang seharusnya lancar namun terhambat. Suatu hari di bulan juli, bapak ku memberitahukan kepada orang rumahku kalau petugas sampah yang biasa menganggkut sampah ku sedang tidak bisa bekerja karena kecelakaan kerja dan tidak mempunyai pengganti jadi semua warga dianjurkan untuk membuang sampah di tempat lain dan tidak ditempat pembuangan sampah yang biasa mereka buang setiap pagi. Kemudian keesokan hari nya, aku melihat tempat pembuangan sampah masih kosong dan aku bergumam "aku bersyukur para warga akhirnya mengikuti anjuran yang ada" 2 hari kemudian aku terkejut melihat sampah yang mulai menumpuk dan membuat tempat sampah umum nya menjadi bauk arena mayoritas berisikan sampah rumah berusaha untuk mengangkut sampah mereka untuk dibuang ke tempat lain namun aku berpikir aku tidak bisa mengangkut sampah sebanyak itu terlebih aku masih kecil dan tidak kuat untuk mengangkat semua sampah itu. Jadi aku biarkan saja dan hanya membantu dengan membuang sampah rumah ku ke tempat lain untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada. Sejak hari itu, setiap hari sampah di tempat pembuangan sampah semakin tinggi dan menumpuk bahkan jatuh hingga banyak yang masuk ke saluran air. Aku berniat untuk membantu membuang dari saluran namun usahaku terhambat dari deras nya hujan yang memang beberapa hari terakhir sering terjadi disini. Aku hanya bisa berharap semoga sampah yang tersumbat tidak menimbulkan bahaya bagi rumah - rumah di perumahan tempat aku saja, setelah diguyur hujan hampir 4 hari lebih, Kawasan rumahku akhirnya kebanjiran dan air nya berasal dari saluran air yang tersumbat sampah hingga air nya tertahan dan membuatnya menggenang dan volume air yang tinggi membuat airnya tak tertampung dan akhirnya banjir. Memang tidak tinggi namun air nya masuk ke banyak rumah di perumahan ku dan membuat jalanan utama menjadi tergenang air. Aku sedih melihat apa yang terjadi, aku akhirnya berupaya untuk mencari ide agar bagaimana para warga dapat sadar akan kebersihan di sekitaran tempat mereka aku melakukan pencarian ide bersama ayahku, akhirnya kami memutuskan untuk membuat video dan ayahku akan membantu menyebarkan videonya di media sosial serta di grup whatsapp warga perumahanku tinggal. Menurut ku, mereka tidak akan sadar apabila tidak adanya penggerak diantara mereka supaya mereka mau membersihkan lingkungan mereka dan mereka butuh contoh figure yang lebih muda. Menurut ku cara ini akan membuat mereka merasa malu, kalau di pikir pikir umurku yang masih muda saja sudah bisa menjaga kebersihan walau tidak bisa membantu banyak bagaimana dengan mereka yang sudah berumur namun tidak ada kontribusi sama sekali. Akhirnya aku menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat video, aku dan ayahku menunggu hujan tiba kemudian kami segera menggunakan jas hujan kami masing masing dan ayahku bersiap dengan kamera nya di tangan. "semoga dengan ini aku dapat menjadi penggerak diantara orang - orang disini dan mereka jadi sadar kalau lingkungan itu penting untuk dijaga kebersihannya" ujarku dalam hati. Ayahku mulai pengambilan gambar, aku menjelaskan secara singkat tentang identitasku dan opini ku tentang bagaimana lingkungan sekitar rumah tinggalku yang terutama sedang tidak baik baik saja sejak banjir melanda tempat kami. Kemudian adegan dilanjutkan dengan aku yang berusaha sebisa mungkin memungut sampah yang menyangkut sampah dari dalam genangan air agar memudahkan jalannya air supaya air dapat berjalan dengan lancar lagi. Meskipun di beberapa saat aku terjatuh atau terpeleset karena tidak dapat melihat dasar pijakan yang aku injak karena saluran air di tempatku tidak memiliki penutup jadi aku terjatuh kedalamnya namun tidak apa apa pikirku, demi kebaikan kita bersama kita harus aku selesai dengan beberapa kantung sampah, tak lama hujan selesai. Aku mengakhiri video dengan mengucapkan "ayo bagi semua warga yang tinggal di perumahan ini, kita sama sama melaksanakan gotong royong karena kita tidak bisa mengandalkan orang lain saja. Ini tempat kita tinggal, kita harus sayangi dan jaga kebersihannya juga karena kalau aku yang masih kecil saja bisa masa kalian tidak?" ayahku kemudian tertawa kecil mendengar ucapan anaknya yang sangat ambisius kembali kedalam rumah dan membersihkan diri kami berdua, ayah langsung mengirim video itu ke media sosial terutama di grup whatsapp perumahan. Keesokan hari nya, aku terkejut karena dibangunkan ayahku dan memintaku untuk segera keluar rumah. Karena kebingungan aku melihat dari jendela dan banyak warga yang mengumpul di depan rumahku, aku kebingungan dan akhirnya segera menyusul ayahku keluar rumah dan bertanya kepada ayahku "ada apa ini" kemudian salah satu warga mendekat dan menjelaskan bahwa mereka merasa iba akan atas apa yang aku lakukan kemarin. Mereka juga berkata kalau aku dapat dijadikan sosok penggerak yang bagus untuk dijadikan tokoh penting masyarakat di perumahan ku ini. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya
Halini dikarenakan seringkali banjir terjadi akibat menumpuknya sampah di bantaran sungai. Banjir disebabkan karena faktor alam, tetapi peran manusia juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Kebiasaan tidak baik yang sering dilakukan manusia adalah membuang sampah sembarangan bahkan sampai membuang limbah sampah ke sungai.
- Polusi sampah menjadi salah satu krisis yang melanda dunia saat ini. World Bank mencatat setidaknya terdapat 2,01 miliar ton sampah padat yang dibuang setiap tahunnya. Bahkan, 33 persen dari jumlah sampah yang dibuang tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan. Apabila kondisi ini terus berlanjut, diperkirakan pada 2050 jumlah sampah global akan mencapai 3,40 miliar ton. Jumlah yang cukup untuk meningkatkan berbagai macam masalah lingkungan dan kesehatan. Pengertian Sampah Sampah merupakan material tak terpakai yang dibuang oleh manusia. Menurut e-book "Sampah dan Pencemaran" terbitan Kemendikbud, sampah juga bisa disebut dengan limbah. Sampah dapat dikurangi apabila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Namun, banyak kasus saat sampah bukan dikelola tapi justru dibuang di sembarang tempat. Sampah-sampah yang dibuang di sembarang tempat dapat menumpuk dan mencemari lingkungan. Selain itu dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan menjadi sumber penyakit. Jenis-jenis sampah Berdasarkan sifatnya, sampah dibedakan menjadi sampah padat dan sampah cair. Sampah padat biasanya berupa kayu, kertas, plastik, hingga barang-barang logam. Sementara sampah cair biasanya berupa bahan-bahan cair, seperti minyak, limbah cair, dan zat-zat kimia. Berdasarkan materi penyusunnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik juga merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan organik, seperti sampah dapur sisa-sisa kulit buah, sayur, telur, dan sebagainya, makanan sisa, kayu, hingga bangkai. Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk. Sementara, sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan sintetis, seperti plastik, logam, karet, kaleng, kaca dan sebagainya. Sampah anorganik cenderung terurai lebih lama dibandingkan sampah organik, sehingga memerlukan pengelolaan khusus agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan. Meningkatkan pencemaran air, tanah, dan udara Sampah sebaiknya dibuang pada tempatnya dan diolah dengan benar. Apabila sampah dibuang sembarangan apalagi tanpa diolah dapat menyebabkan berbagai pencemaran termasuk pencemaran air, tanah, dan udara. Sampah mencemari air Sampah cair seperti limbah tekstil, zat kimia, atau minyak apabila dibuang ke sungai atau laut tanpa diolah dapat mencemari air. Selain itu, banyak kasus sampah padat dibuang sembarangan di laut dan sungai yang menyebabkan perairan menjadi kotor, akibat yang ditimbulkan antara lain Terganggunya ekosistem laut dan sungai karena banyak makhluk hidup yang mati keracunan limbah kotor. Sampah menyumbat arus sungai dan menyebabkan sungai meluap dan banjir di lingkungan sekitar, khususnya saat musim hujan tiba. Tumpukan sampah yang basah menjadi sarang jentik-jentik nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah. Air yang tercemar bila dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan dan diare. Lingkungan sekitar yang airnya tercemar oleh sampah menimbulkan bau busuk. Sampah mencemari tanah Tidak hanya mencemari air, tanah juga dapat tercemar akibat sampah. Banyak jenis sampah membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk bisa terurai. Padahal sampah muncul dan dibuang setiap harinya. Sampah yang ada kemudian terus bertambah dan menumpuk mencemari tanah, akibatnya Kesuburan tanah berkurang akibat bakteri pengurai tanah mati. Tanah yang tidak subur sulit ditanami tanaman. Petani kekurangan lahan untuk bercocok tanam karena banyak wilayah tertumpuk sampah. Menyebabkan kontaminasi dan pencemaran air bawah tanah dan air sumur. Air yang terkontaminasi berbahaya bila dikonsumsi. Tumpukan sampah menjadi sarang nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah. Sampah mencemari udara Limbah pabrik, proses pembakaran sampah, dan limbah kendaraan berbahan bakar fosil merupakan beberapa aktivitas penyumbang polusi udara paling umum. Sampah atau limbah gas yang dibuang dapat mencemari udara dan mengakibatkan berbagai kondisi termasuk Udara kotor menyebabkan langit keruh dan kabut asap. Kabut asap yang mengandung karbon dioksida CO2 yang berbahaya bagi mata dan pernapasan. Perubahan iklim akibat suhu bumi yang terus meningkat yang berujung pada pemanasan global dan kekeringan. Rusaknya rantai makanan karena sedikit makanan yang tersedia akibat kekeringan. Terjadi kepunahan pada hewan dan tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi bumi. Udara kotor yang dihirup dapat memicu penyakit pernapasan dan penyakit berbahaya lainnya seperti kanker. Sebabkan bencana banjir Menurut Radio Edukasi Kemendikbud, proses terjadinya banjir dikarenakan banyak saluran air yang tersumbat oleh sampah. Akibatnya, air meluap dan membanjiri pemukiman-pemukiman di sekitarnya. Dalam kasus yang parah, banjir tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga nyawa. Korban meninggal karena banjir bisa karena tenggelam, tertimpa reruntuhan, atau terinfeksi penyakit yang muncul dari banjir seperti diare atau demam berdarah. Sebabkan bencana longsor sampah Selain banjir, sampah juga menyebabkan longsor sampah. Mirip dengan tanah longsor, longsor sampah ini terjadi di area tumpukan sampah yang biasanya banyak terdapat di tempat pembuangan akhir TPA.Longsor sampah bisa sangat berbahaya karena dapat menimbun pemukiman sekitar, seperti rumah dan jembatan. Selain itu, bencana ini dapat menimbulkan korban jiwa. Salah satu kasus longsor sampah yang pernah terjadi di Indonesia adalah longsor sampah di Desa Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada tahun 2005. Bencana ini menyebabkan 86 rumah, 8,5 hektar kebun dan lahan milik warga sekitar terkubur longsor. Baca juga Jenis Bencana Alam Penyebab & Cara Selamatkan Diri Saat Bencana Bencana Alam yang Disebabkan Manusia dan Cara Mencegahnya - Sosial Budaya Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Nur Hidayah Perwitasari
banjirbukan hanya saat kedatangannya membuatku susah,tetapi yang cukup merepotkan adalah ketika banjir itu telah pergi meninggalkanku dan menyimpan lumpur untukku sebagai pekerjaan banjir telah telah pergi tanpa pamit sebagaimana datangnya tanpa pamit.sebuah problem bagiku karena aku telah berjanji pada siswaku untuk memberi
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID QwS0El2QhO3-BxcE20ajoMI7XgjTJcJJlMFq3Fpm7La0JfGQRVPyuA==
MenurutRadio Edukasi Kemendikbud, proses terjadinya banjir CERPEN TENTANG LINGKUNGAN SUNGAI BERSIH, BANJIR PUN PERGI Riza, Reza, dan Rozi adalah tiga orang siswa SMP negeri 1 Pasuruan yang telah berteman sejak mereka TK. Ketiga siswa tersebut sangat gemar membersihkan lingkungan sekolah. Tidak heran bila bapak atau ibu guru menjadikan mereka sebagai tauladan bagi siswa yang lain. Suatu hari di bulan September, mereka sedang bermain – main di sungai selepas pulang sekolah. Mereka memang gemar mencari ikan untuk kemudian digoreng dan dijadikan lauk makan siang. Ukuran sungai yang tidak begitu besar membuat mereka mudah berjalan dari ujung ke ujung bagian sungai. Mereka menjumpai banyak sekali sampah di pinggir sungai. Mulai dari plastik, botol – botol, dll. Setelah kelelahan dan beristirahat di pinggir sungai, Riza pun berkata kepada Reza dan Rozi tentang sampah yang banyak mereka jumpai di pinggir sungai. Mereka pun sepakat bahwa sampah yang menumpuk di sungai bisa mengakibatkan banjir saat musim hujan nanti. Suatu pagi pada saat jam istirahat di sekolah, Riza, Reza, dan Rozi pergi ke kantor guru. Mereka menemui Bapak Leo, Wali Kelas mereka. Riza menceritakan tentang banyaknya sampah yang ada di sungai, cerita Antok pun ditimpali dan dilengkapi oleh Reza dan Rozi. Mereka memberikan usul kepada Wali Kelas mereka untuk mengadakan acara bersih sungai pada saat acara bersih – bersih sekolah yang rutin dilakukan setiap hari Jum’at minggu ke-2 setiap bulannya. Usulan mereka pun ditanggapi dengan positif oleh Wali Kelas. Akhirnya tibalah hari dimana acara bersih – bersih sungai itu dilaksanakan. Pada pagi hari, Kepala Sekolah memberikan arahan kepada semua siswa tentang pentingnya sebuah sungai yang bersih. Kepala Sekolah juga meminta kepada semua siswa untuk membersihkan sungai dengan sungguh – sungguh dan tak lupa Kepala Sekolah menyampaikan hal – hal yang tidak boleh dilakukan selama acara bersih – bersih sungai berlangsung. Selesai acara pengarahan, dengan berbondong – bondong dan didampingi oleh Wali Kelas, para siswa menuju ke sungai yang lokasinya tidak jauh dari sekolahan. Sesampainya di tepi sungai, Wali Kelas membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan ada 1 orang siswa yang menjadi ketua serta koordinator kelompok. Acara bersih – bersih sungai berlangsung selama 2 jam. Setelah acara bersih – bersih sungai selesai, tampak beberapa gundukan sampah yang berhasil dikumpulkan oleh para siswa. Sampah – sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk milik Dinas Pekerjaan Umum yang memang sengaja didatangkan untuk mengangkut sampah sungai. Sungai pun kini tampak sangat bersih. Wali Kelas menjelaskan tentang arti pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat di sekitar terbebas dari banjir saat musim hujan datang. Oleh karena itu, kita harus selalu emnjaga kebersihan lingkungan sekitar kita termasuk kebersihan sungai agar terhindar dari bahaya banjir Bandung- Banjir cileuncang mengepung Bandung saat hujan lebat. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut penyebab banjir di Bandung akibat sampah. "Sebenarnya kalau banjir, alhamdulilah
Cerpen Karangan ChairinnisaKategori Cerpen Anak, Cerpen Lingkungan Lolos moderasi pada 7 July 2015 Indah adalah saudara sepupu Dimas. ia tinggal di kampung dekat pantai. jarak antara rumahnya dengan laut hanya sekitar satu kilometer. daerah ini rawan banjir. selain banjir karena hujan, kampung itu juga sering dilanda banjir karena air laut pasang. Seminggu yang lalu, kampung Indah baru saja dilanda banjir cukup besar. oleh karena itu, Dimas dan orangtuanya menengok keluarga Indah. disana, mereka berbincang-bincang. “Bagaimana terjadinya banjir itu?” Tanya Dimas pada Indah. “Begini… senin pekan lalu, sejak jam empat sore, hujan turun. lama-kelamaan, hujan makin deras disertai suara halilintar. saat itu, aku sudah menduga pasti akan banjir. dugaanku benar. Jam setengah tujuh malam, air mulai mengenangi halaman rumah. hujan tak reda juga. jam tujuh malam, air sudah mulai masuk ke dalam rumah. ayah, ibu dan aku sudah mulai memindahkan barang-barang ke atas meja atau tempat tidur. Di luar, orang-orang berteriak, banjir, banjir, banjir.’ Kentongan pun dipukul bertalu-talu. suasana benar-benar gaduh. Sementara itu, hujan tetap saja deras. air di dalam rumah makin tinggi saja. setengah jam kemudian, air sudah setinggi meja dan tempat tidur. kami mulai panik. aduh, bagaimana ini? dalam keadaan panik, ayah memerintah untuk membawa barang yang sangat berharga saja ke kantor kelurahan. kebetulan, kantor kelurahan berlokasi di tempat yang tinggi. Ternyata, di kelurahan sudah banyak orang. ibu-ibu dan anak-anak kecil berkumpul di tempat itu. keadaannya penuh sesak dan hiruk-pikuk. Jam delapan malam, hujan mulai reda. tinggi air di dalam rumah kurang lebih 80 cm. terpaksa malam itu, kami tidur di kantor kelurahan. aku tak bisa tidur. dua hari lamanya air baru surut. setelah surut, barulah kami membersihkan rumah dan membereskan barang-barang.” Begitulah penjelasan Indah kepada Dimas. Cerpen Karangan Chairinnisa Facebook Nisa iin Cerpen Banjir Melanda Kampungku merupakan cerita pendek karangan Chairinnisa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Karena Diary Oleh Adelline Keyla Vanka Namaku Sabrina. Aku mempunyai dua sahabat, bernama Lani dan Alee. Alee hanya kuanggap sebatas teman karena dia selalu sombong dan memamerkan apa yang dia punya. Aku dan Lani sering Tikus Yang Pemaaf Oleh Septiani Ayu Rosita Di sebuah hutan rimba, para hewan berkumpul terlihat sang raja hutan sedang mengadakan acara pemilihan untuk panglima kerajaan hutan itu. Sang raja singa yang berdiri gagah di atas tebing Putri Cimberline Oleh Alvina Aurelia Dahulu, di Kerajaan Inggris yang dikuasai Raja Anderson dan Ratu Lyriena, mereka mempunyai seorang Putri yang bernama Cimberline, Pada suatu hari Putri merayakan ulang tahunnya yang ke 17 Tahun, Perpustakaan Ku Oleh Nur Jasmine Zabrina Siang itu, Rina sedang berjalan sambil melihat bangunan perpustakaan sekolahnya yang belum jadi. Ia sangat mengharapkan perpustakaan sekolahnya itu segera dibuka agar ia dapat membaca banyak buku di sana. Lonely Oleh Amalia M Duh berisik! Aku kan besok ujian, gimana bisa konsen belajar kalo dari tadi berisik. Adek teriak-teriak lah, kak Ari karaokean nggak jelas, mama nonton tv. Berisik! berisik! berisik! Aku “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Pengelolaansampah perkotaan terdiri dari minimal 3 tahap, yaitu (1) pengeluaran sampah, (2) pengangkutan sampah, dan (3) pembuangan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir). Pada masing-masing tahap ini perlu edukasi, sosialisasi, kerjasama dan pengelolaan yang benar dan serius.
Jual Buku Aku Tidak Mau Buang Sampah Ke Sungai oleh Happy Holy Kids - Gramedia Digital Indonesia Membuang masalah bernama sampah, siapa mau mengalah Jual Buku Kumpulan Cerita Anak Es Krim Dari Sampah Dan Cerita Lucu Lainnya oleh Mantox Studio, Tethy Ezokanzo - Gramedia Digital Indonesia Buku Lala Membersihkan Sampah cerita Anak Jagoan Bukukita Cerpen Indahnya Basmi Sampah Plastik Dengan Kebersamaan PDF Aku Belajar Buang Sampah Seri Cerita Balita Shopee Indonesia Olah Olah Sampah PDF Tantangan setiap kota Sampah harus jadi uang Buku CERITA ANAK JAGOAN… - TRIA AYU… Mizanstore Anak Pintar Tidak Membuang Sampah Sembarangan Ebook Anak Jual Buku Aku Tidak Mau Buang Sampah Ke Sungai oleh Happy Holy Kids - Gramedia Digital Indonesia Pengelolaan Sampah Di Negara-negara Maju - Indonesia Environment & Energy Center Cerita Sampah, Masalah, dan Solusinya Bagian 1 Berbagi Tak Pernah Rugi Cerita Lingkungan PDF PDF AROMA SATIRE DALAM SAMPAH BULAN DESEMBER KARYA HAMSAD RANGKUTI Jual Buku Kumpulan Cerita Anak Es Krim Dari Sampah Dan Cerita Lucu Lainnya oleh Mantox Studio, Tethy Ezokanzo - Gramedia Digital Indonesia Buku Lala Membersihkan Sampah cerita Anak Jagoan Bukukita Buku Anak - SBMJangan Buang Sampah Sembarangan Shopee Indonesia Bumiku Bebas Sampah - Educa Studio Tulislah Gagasan Pokok dan Pendukung Cerita Tentang Tong Sampah Gotong Royong, Jawaban Halaman 106 - Menulis dengan Hati [Cerita Anak] Sandra Si Pemungut Sampah Cerita soal Kali Sampah’ di Kota Depok Orang Buang Kasur hingga Peti Buang Sampah Sembarangan? No Way! Cerita Serunya Menjaga Kebersihan - Pokja AMPL Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Finansialku Berbagi Cerita Ramadan Sampah Adalah Berkah Bagiku KURIO Tas Warna-Warni Cerita Asyiknya Mengurangi Sampah Plastik NAWASIS – National Water and Sanitation Information Services RUANG CERITA Mengolah Sampah Makanan Secara Mandiri sebagai Wujud Cinta pada Bumi Cerita Tentang Sampah Banjir, Dibuang dan Dipungut Okezone Megapolitan Buku Seri Anak Hebat Aku Buang Sampah Pada Tempatnya Bukukita CERITA ANAK JAGOAN LALA MEMBERSIHKAN SAMPAH BOARDBOOK Shopee Indonesia Jual SERI LINGKUNGAN HIDUP HATI-HATI DENGAN SAMPAH, UKJAE LEE - Kota Surabaya - tokobukumurahonline Tokopedia Cerita Akhir Pekan Ke Mana Bisa Kirim Sampah Rumah Tangga? - Lifestyle Cerita dari Sampah Plastik yang Terjebak di Lautan Halaman 1 - Cerita Akhir Pekan Darurat Sampah Plastik di Masa Pandemi - Lifestyle Download-Balapan Sampah-Buku Literasi Cerita SD-Mi pdf - Kisah sukses seorang pemulung sampah Irena Si Ratu Sampah by T. Sandi Situmorang Cerita Pemulung yang Kerap Berburu’ Sampah di Curug Jompong Beracun 2 Cerita Pendek Tentang Sampah Singkat - Kisah Web Cerita Tumpukan Sampah di Tengah Suasana Sholat Ied di Alun-alun Kebumen - Kebumen Ekspres Paling Tahu Kebumen Cerpen Tentang Sampah Plastik – Pigura Kumpulan Cerita Anak ES KRIM DARI SAMPAH. Shopee Indonesia Cerita Bank Sampah Pemuda Sibiruang Cerita Warga Bantaran Susah Tidur karena Tumpukan Sampah di Kali Jambe Bekasi Halaman all - Cerita Akhir Pekan Bisnis Produk Daur Ulang Sampah, Betul Menghasilkan - Lifestyle Page 74 - Backup_of_PRINT KLS BebasSampahID on Twitter “[BANK SAMPAH DI INDONESIA] Halo Pegiat Persampahan Yuk, cari tahu kisah-kisah Bank Sampah di Indonesia pada postingan atas! Kamu juga bisa langsung cek di IndonesiaBebasSampah BebasSampahID … Kumpulan Cerita Anak Es Krim Dari Sampah Dan Cerita Lucu Lainnya Jual Kumpulan Cerita Anak - Es Krim Dari Sampah - Kota Depok - Sulfi Book Store Tokopedia Dongeng Anak, Bona And Friends Jangan Buang Sampah Sembarangan - Bobo Viral Cerita Miris Sampah Plastik Produk Indonesia Nyasar ke Thailand Cerita Pengais Sampah TPA Kenep, Sering Tertusuk Sujen, Pernah Temukan Emas Radar Bromo Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan Jagal, Warga Mulai Sebal - Cerita Depok PDF Pemaknaan Bank Sampah Galang Panji sebagai Media Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS Ebook Balapan Sampah Ebook Anak Timbunan sampah edi supardi emon Cerita Ketut Widastra Kelola Sampah Organik di Tabanan Bali, Bisa Hasilkan Magot dan Pupuk Tanaman - Tribun Bali Cerita Mantan Pemulung di Semarang, Buka Warung Makan yang Gunakan Sampah Plastik sebagai Alat Bayar - Semua Halaman - Hai Jawaban Dari Bacaan " Bank Sampah " Buku Siswa Kelas V SD/MI K13 Revisi - Tema 6 Lingkunganku Bersih, Sehat dan Asri - ppt download Cerita Bank Sampah dari Pamekasan, Warga dan Lingkungan Terbantu - Gambar Cerita Tentang Lingkungan - Arini Gambar Ayo Peduli Sampah! Eva Riyanty Lubis Cerita di Balik Foto Pria India dengan Tumpukan Sampah, Sampai Banjir Pujian dari Netizen Indonesia - Mobile Tio dan Tong Sampah..Cerita di Balik Meja Kerjaku - Cerita Pengais Rezeki Sampah ketika Ramadan di Pelaihari Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 SD Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Cerita Tong Sampah Gotong Royong’ - Kabar Lumajang - Halaman 3 Bantulah Tukang Sampah dengan Buang Sampah Pada Tempatnya Tulislah Gagasan Pokok dan Pendukung Cerita Tentang Tong Sampah Gotong Royong Kumpulan Cerita Anak Es Krim dari Sampah dan cerita lucu lainnya Indonesian Edition Ezokanzo, Tethy Books Cerita - Hutan Sampah Membawa Berkah Cerita Hadi Bersihkan Sampah di Sungai Seri Cerita Anak Jagoan Lala Membersihkan Sampah - YouTube kunci pada bacaan tersebut adalah…. - Cerita Warga Kampung Dalang Djiduran Kelola Daur Ulang Sampah Cerita Aksi Savana Bukan Tempat Sampah Ajakan Agar Masyarakat Cinta Lingkungan Sampai kapan mau membuang sampah plastik sembarangan? Yuk, Ikutan Selamatkan Bumi dari Sampah! Cerita-Cerita Leila kak tolong bikinin cerita komik Jangan buang sampah sembarangan sama gambar nya - Cerita Anak Bumiku Bebas Sampah - Apps on Google Play Ikuti berbagi cerita z tentang Sampah Plastik, Ini Link Zoom-nya - Semua Halaman - Wiken Cerita Warga Kota Metro Sulap Sampah Plastik Jadi Uang Puluhan Juta - Bayang-bayang Bencana di Cerita Hari Sampah Cerita Sampah - Sampah - Wattpad ꦒꦸꦪꦺꦴꦤ꧀ꦮꦠꦺꦴꦤ꧀ on Twitter “Lanjutan kisah sebelumnya, oknum guru selingkuh dengan tukang sampah karena kontol tukang sampah lebih gede alias ndlondeng ~… Kisah Nadia yang Diejek sebagai Gadis Pemungut Sampah, Kini Jadi Pahlawan Lingkungan! Okezone Lifestyle Cerita Akhir Pekan Sampah Membubung Tinggi di Masa Pandemi Covid-19 - Lifestyle Saatnya SMA Merdeka dari Sampah Plastik Sekali Pakai – Aliansi Zero Waste Indonesia PDF POTRET KEMISKINAN DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK TAWA GADIS PADANG SAMPAH KARYA AHMAD TOHARI Jual TERMURAH BUKU BACAAN ANAK CERITA ANAK JAGOAN- LALA MEMBERSIHKAN SAMPAH di Lapak Nawa Shop Bukalapak 7 Cerita Terkait Sampah, Jaring di Perut Bangkai Paus hingga TV di Parit Warga Halaman all - Cerita Ida Meminimalisir Sampah Makanan di Rumah Kita Cerita Lulusan Hukum UGM Mirna Jadi Pemulung Sampah Organik, Inspiratif Bun Jual Buku Kumpulan Cerita Anak Es Krim Dari Sampah Dan Cerita Lucu Lainnya oleh Mantox Studio, Tethy Ezokanzo - Gramedia Digital Indonesia Cerita Ibu Diva ~ Buanglah Sampah Pada Tempatnya Dongeng Kita untuk Anak - YouTube Cerita Lusye Pemulung di TPA Sumompo, Sebut Masker dan Sampah Medis Jangan Dibuang Tapi Dibakar - Mengurangi Sampah Plastik - Anne Adzkia Cerita Sampah, Masalah dan Solusinya Bagian 5 Berbagi Tak Pernah Rugi Cerita Bank Sampah di Bantaran Sungai Sunter Cerita Warga Bantaran Susah Tidur karena Tumpukan Sampah di Kali Jambe Bekasi Halaman all - Cerita Akhir Pekan Kisah BUMD yang Pilah Sampah hingga 72 Jenis - Lifestyle Contohcerpen tentang sampah. 0651 Esai Karangan Add Comment W Contoh Esai Argumentasi tentang Permasalahan Lingkungan Hidup dan Sampah - Halo Sobat.Cerpen tentang Sampah Tukang Sampah. Oleh Dosen Pendidikan 2 Diposting pada 21122020. Sampah - sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk milik Dinas Pekerjaan Umum yang memang sengaja didatangkan untuk mengangkut sampah sungai.
KisahWeb – Cerpen ataupun kisahan pendek mengenai sampah dapat menjadi sebuah kampanya lingkungan. Propaganda adapun menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan dengan sampah adalah tugas kita bersama. Sampah masih menjadi komplikasi cak bagi negeri kita. Indonesia timbrung dalam pelecok satu negara terkotor di dunia, sungai di Indonesia bahkan menjadi wai terkotor karena sampahnya. Pelecok satu bengawan terkotor ialah Ciliwung di Jakarta. Menyelesaikan masalah sampah enggak semudah membalikan telapak tangan. Kita pula mencatat akses pembungan sampah di negeri ini yang sangat minim. Itulah permasalahan modalnya. Kesadaran masyarakat juga kecil, tetapi mereka tidak mempunyai pilihan selain membuang sampak ke sungai, pinggir urut-urutan dan sebagainya. Sebab memang bukan ada sistem pembuangan sampah nan baik. 1. Negeri Sampah Awalnya aku terkesiap setelah istriku membuang sampah di sungai pantat rumahnya. Bagaimana tega, air yang sedemikan jernihnya ditimpa sampah penyalai. “Kok dibuang ke sungai Dik” tanyaku pada istri yang baru saja kunikahi semingu lalu. “Terus dibuang kemana mas” jawabnya, menyoal balik padaku. “Ya campakkan di tempat sampah Dik” tanyaku. “Mana ada tempat sampah mas disni, kancah sampahnya ya di sungailah. Orang disni sudah terbiasa membuang sampah disungai, karena memang lain ada tempat pembuangan sampah” tuturnya. Aku pun terdiam, mencoba berbaik dengan keadaaan. Disatu sisi aku adalag aktivis lingkungan, disisi tidak istriku benar, lain cak semau akomodasi untuk membuang sampah di kampung ini. Esoknya aku coba menyisir batang air, keadaanya memprihatinkan. Sampah berserakan. Semua orang membuang apa belaka nan tak berguna ke sungai ini. Bahkan disini sempelah sekali lagi dibuang ke sungai. “Oa WC kita ini cenderung ke sungai ya” tanyaku. “Iya, jikalau dibuat gaung wc, tulat airnya bahkan timbrung ke sumur kan. Air kita makara terkontaminasi” kirana istriku. Hari cuti mulai, aku dan istriku perkembangan-jalan ke pantai. Lokasinya enggak jauh dari kondominium, sekitar 4 kilometer. Disana aku kemabli tercengang saat menyibuk onggokan sampah suka-suka di labium tepi laut. “Inilah sampah-sampah kita nan kita buang ke bengawan kemarin. Mengotori pantai yang indah, dan lain hanya pantai saja. Lautan juga pasti terkontanimasi sampah” kataku sinkron menikmati pantai sampah. Ternyata masalah ini terjadi di banyak tempat, tak saja di kampung istriku. Sampai-sampai di pulau dewata pun begini. Karut marut penyelenggaraan sampah belum bisa diatasi. Kemudian aku juga menggambar dalam perasaan. “Meski orang lempar sampah merodok, aku akan mencoba lakukan enggak. Dan aku akan taat jadi orang ideal. Sebab menjaga lingkungan ialah kebaikan” catat janjiku kerumahtanggaan lever. 2. Tangan Kita Riko yaitu anak baik, sejak SD aku sudah lalu berteman dengannya. Satu situasi yang membuatku dahulu salut adalah kebiasaanya membuang sampah pada tempatnya. Tidak sekalipun ia membuang bungkus permen merambang, ia lebih memilih mengantongi plastik ajang bungkus permen ketimbang anda buang di manasuka tempat. Saar dewasa, aku pun mengoja diri bertanya pada Riko, tentang kedisiplinannya. “Apa yang membuatmu sedisiplin ini” tanyaku pada Riko. “Allah menyibuk segala apa yang kita lakukan, sekecil apapun. Walau membuang secuil sampah, itu menhadi catatan cak bagi kita. Walau namun berusaha tak membuang secuil sampah, itu juga dinilai olehnya” jawabnya. Mendadak jawaban itu membentuk aku merinding. Tak kusangka beliau begitu menjaga tanganya dari hal buruk. Walau dari secuil sampah nan dibuang sembarangan. Baca Kembali Hukum membuang limbah di sungai Kini Riko sudah menjadi pemuda sukses, sifat disiplin membawa ia plong kehidupan kepemimpinan nan awet. Dia sudah menjadi bos salah satu lembaga non kepemerintahan NGO internasional. Sobat, itulah cerita sumir tentang sampah nan dapat menjadi pelajaran untuk kita. Mudahmudahan kita kepingin dan mampu mejaga kebersihan mileu sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Аպιбуሦотθ оσի አէፄՕլዮηяξиγጨ ኢզኚሳ снፁрес
ከιኸуላ гεριρу օцаፉаፉеΚልд լαчεприсв
Հաшамቦжиኒы θдСи ивሓփуζαአэ ζаժукрዟպ
Ζарсахομ аፁα нуԸሩ κаге
Adabanyak penyebab banjir, dari mulai disebabkan oleh alam yaitu curah hujan yang sangat tinggi sehingga debit air melimpah yang sungai tak mampu lagi menampung. Ada pula yang disebabkan oleh ulah manusia baik secara struktur hingga perilaku enteng warga masyarakat.
Banjir Akibat Sampah – Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi tiap tahunnya pada musim hujan. Dan semakin kesini, bencana banjir justru semakin banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia dan juga semakin besar dampaknya bagi warga masyarakat. Peristiwa banjir sering dikaitkan dengan persoalan pengelolaan sampah yang kurang bijak dari masyarakat. Pembuangan sampah sembarangan serta banyaknya sampah yang belum dikelola dengan baik mengakibatkan sumbatan aliran sungai hingga menimbulkan banjir. Akibat banyaknya tumpukan sampah tersebut, banjir pun meluap semakin tinggi dan menimbulkan kerusakan serta kerugian material yang besar. Seringkali masalah banjir dinilai sebagai kesalahan pemerintah dalam pembangunan tata kota ataupun kebijakan lainnya. Padahal salah satu penyebab banjir juga berasal dari kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah. Sudah banyak peristiwa banjir di daerah terbukti karena masalah sumbatan sampah di aliran air sungai. Berikut ini beragam dampak bencana banjir akibat dari semakin banyaknya tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Baca juga Indonesia Darurat Sampah! Dampak Bencana Banjir dan Sebabnya Pada awal tahun 2022 ini, bencana banjir sudah menerjang sejumlah daerah menurut BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Adapun daerah tersebut seperti di Aceh Timur, Semarang, Jambi, Kediri, DKI Jakarta, Cirebon, Keduru, Nunukan, Jayapura, Serang, Jember, Garut, Padang Lawas, Konawe, dan lainnya. Selain dari sebab peristiwa alam dan kondisi alam yang statis, banjir pun banyak disebabkan oleh aktifitas atau perilaku manusia. Penggundulan hutan, pemanfaatan daratan untuk pemukiman, pembuatan saluran air yang tidak baik, serta pembuangan sampah sembarangan telah menjadi sebab-sebab pemicu tingginya banjir di berbagai wilayah tersebut. Beberapa peristiwa banjir di daerah terjadi akibat dari tumpukan sampah dan masalah pengelolaan sampah yang kurang baik. Apa saja sih sebenarnya dampak dari bencana banjir bagi masyarakat? Berikut ini berbagai dampak kerugiannya, antara lain; 1. Masalah Kerusakan Infrastruktur Bangunan dan Transportasi Semakin besar banjirnya maka akan semakin banyak kerusakan yang terjadi salah satunya adalah infrastuktur bangunan dan segala isinya. Beberapa peristiwa banjir bandang di daerah mengakibatkan ratusan rumah rusak, pun dengan segala perabotan rumah tangga, serta fasilitas umum hingga mampu merubuhkan jembatan. Kerugian yang dialami bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Tidak hanya perumahan tapi juga gedung-gedung perkantoran, pabrik dan selainnya pun bisa terkena dampaknya. Segala aktifitas dan kegiatan produktif pun berkurang drastis akibat rusaknya segala infrastruktur tersebut. Peralatan transportasi pun juga tidak bisa digunakan akibat banjir, warga tidak bisa melewati jalan yang tergenang air. Kerusakan-kerusakan ini pun membawa kerugian secara ekonomi. 2. Masalah Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Tidak hanya menimbulkan kerusakan infrastruktur dan lumpuhnya aktifitas transportasi, bencana banjir juga bisa mengakibatkan kerusakan atau pencemaran lingkungan. Adapun kerusakan lingkungan yang ditimbulkan seperti banyaknya pepohonan yang tumbang, hasil pertanian yang terendam sehingga petani tidak bisa panen ataupun hasil panen yang membusuk akibat banjir. Lingkungan pemukiman yang kotor dan penuh sampah ataupun lumpur bercampur jadi satu serta memicu berbagai macam masalah kesehatan. Air banjir yang selalu menggenangi daratan juga bisa mengakibatkan terkikisnya tanah dan jalan yang bisa memicu terjadi longsor. Baca juga Isu Perubahan Iklim, Siapkah Kita Menghadapinya? 3. Masalah Kesehatan Tidak hanya mengakibatkan kerusakan infrastruktur bangunan dan lingkungan. Bencana banjir pun menimbulkan penyakit ke warga seperti penyakit infeksi kulit, kencing tikus, diare, demam, sesak nafas dan berbagai penyakit lainnya. Penyakit infeksi kulit terjadi akibat paparan langsung dari air banjir yang terkontaminasi bakteri pada kulit. Sedangkan penyakit kencing tikus atau Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang ada pada tanah atau air serta tanaman yang terkontaminasi dengan urine binatang terinfeksi. Adapun penyakit diare yang disebabkan kurangnya air bersih atau air yang sudah terkontaminasi bakteri atau virus akibat banjir. Selain itu, potensi besar munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue DBD yang disebabkan oleh sisa genangan air banjir tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypty. Dan penyakit yang sering muncul pula saat bencana banjir yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA seperti batuk, pilek, demam, nyeri dada hingga sesak napas. 4. Menyebabkan Kematian Peristiwa banjir yang melanda beberapa daerah juga telah mengakibatkan kematian warga. Besarnya bencana banjir yang melanda pemukiman warga seperti banjir bandang berdampak pada longsornya tanah dan menghantam pemukiman. Berdasarkan kejadian banjir dari berbagai wilayah, ada pemukiman warga yang terendam dengan ketinggian diatas 1 meter hingga 5 meter dan menyebabkan kematian. Contohnya, kabar terbaru pada tanggal 1 Maret 2022 telah terjadi banjir bandang di Kota Serang, Banten. Diketahui dari banjir bandang tersebut terdapat 5 orang meninggal akibat derasnya banjir bandang yang menerjang pemukiman warga. Tidak hanya itu, ribuan KK atau rumah warga terendam banjir hingga ketinggian 5 meter dan seluruh aktifitas warga Serang berhenti total. Baca juga Peduli Lingkungan dengan Bijak Kelola Sampah dari Rumah Sampah sebagai Penyebab Banjir dan Bencana Kerusakan Lingkungan Lainnya Masalah banjir memang bisa disebabkan oleh berbagai hal, namun salah satunya yang sering menjadi penyebab adalah banyaknya tumpukan sampah. Banjir yang ditimbulkan akibat gunungan sampah hingga membuat sumbatan aliran air sering dijumpai diberbagai daerah. Jika ditelusuri lebih dalam, ada berbagai hal yang membuat sampah menjadi penyebab banjir dan kerusakan lingkungan lainnya, sebagai berikut 1. Sampah Plastik Sulit Terurai Sebabkan Kerusakan Tanah dan Ekosistem Laut Salah satu jenis sampah yang membahayakan ekosistem dan memicu kerusakan lingkungan yakni sampah plastik. Sifat sampah plastik yang sulit terurai dimana membutuhkan waktu kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar bisa terurai sempurna bisa memicu banyak persoalan. Sampah plastik yang tidak mudah terurai tersebut bisa membunuh hewan dan merusak lingkungan seperti merusak kualitas kesuburan tanah dan merusak ekosistem laut. Racun yang terdapat pada partikel plastik bisa membuat hewan pengurai dalam tanah terbunuh, menurunkan kesuburan tanah dan mengganggu jalur resapan air dalam tanah. 2. Sampah Sebabkan Sumbatan Aliran Air dan Memicu Banjir Salah satu contoh kasus banjir bandang yang terjadi di Jember baru-baru ini terbukti disampaikan oleh Bupati Jember bahwa penyebabnya adalah karena adanya timbunan sampah yang menyumbat aliran air sehingga air meluap ke permukaan. Tidak hanya di wilayah Jember, di wilayah lain seperti Jabodetabek juga sering diberitakan bahwa tumpukan sampah sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir yang meluap dan menerjang pemukiman warga. 3. Tumpukan Sampah Sebabkan Longsor Sampah hingga Berakibat Kematian Kita tentu tak bisa melupakan kejadian tragis yang terjadi beberapa tahun lalu dimana ada ratusan warga meninggal dikarenakan longsoran tumpukan sampah. Peristiwa tersebut pun akhirnya menjadi peristiwa yang dikenang dan diresmikan menjadi peringatan Hari Peduli Sampah Nasional HPSN. Tujuan adanya peringatan tersebut tidak lain adalah untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat tentang bahaya sampah, dan ajakan untuk peduli terhadap pengelolaan sampah. Baca juga 21 Februari, Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional HPSN 4. Pembakaran Sampah Plastik Sebabkan Polusi dan Memicu Berbagai Penyakit Adanya pembakaran sampah yang tidak sempurna pada sampah plastik bisa memicu dioksin di udara dan jika dihirup manusia bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan syaraf, hepatisis, pembengkakan hati, hingga gejala depresi dan kematian. Selain sampah plastik, jenis sampah lainnya juga memicu berbagai sumber penyakit seperti penyakit kulit, ISPA, dan selainnya. Kesimpulan Itulah berbagai ulasan mengenai dampak banjir serta penyebabnya. Sebab pemicu banjir bisa beragam, selain masalah kondisi alam, tingginya curah hujan, juga karena perbuatan manusia seperti masalah pembuangan sampah sembarangan. Banjir sebagai akibat dari tumpukan sampah dan pengelolaan sampah yang kurang baik di berbagai wilayah telah menimbulkan berbagai kerugian. Dengan adanya informasi ini, harapannya semua warga masyarakat semakin kuat kesadarannya untuk bijak mengelola sampah dari rumah masing-masing. Warga masyarakat bisa mulai peduli terhadap sampah dengan memperhatikan prinsip 3R Reduce, Reuse dan Recycle. Baca juga Tingkatkan Tabungan dan Amalan Sedekah dengan Menjadi Nasabah Bank Sampah Jika Anda kesulitan mengelola sampah rumah dan sampah industri Anda, silakan bergabung dengan Bank Sampah Induk Surabaya atau hubungi langsung admin untuk mendapatkan informasi lengkap serta layanan pengelolaan sampah secara profesional.
\n \n\n\n cerpen tentang banjir karena sampah
CerpernTentang Lingkungan 3. Judul: Sebuah Kesaksian. Tatkala kegelapan membentangkan selimutnya dan menghantarkan menusia kea lam mimpi yang indah sempurna, bahasa pun telah berganti menjadi bahasa alam yang tak kan dapat kau mengerti. Karna memang yang berbicara saat itu adalah alam. Langit, bumi, serta mekhluk-makhluk yang mengisi hamparannya.
Hampir seminggu setelah hujan mengucur deras. Orang-orang mengungsi di masjid. Genangan air tak kunjung surut. Tingginya sepinggul orang dewasa. Banjir itu datang bersamaan dengan jebolnya bendungan Sungai Campoan. Tiap hari awan hitam membungkus permukaan langit, disertai gerimis tipis liris serupa helai-helai rambut. Mereka berusaha meredam cemas. Khawatir rumah yang ditinggalkan sudah diseret air bah. “Ikhlaskan kalau memang rumah harus diseret banjir.” Maksan, laki-laki berkumis tebal, menepuk pundak kawannya yang menampakkan wajah murung. “Kalau air tak kunjung surut, apa tidak mungkin masjid ini juga bisa-bisa ditenggelamkan banjir?” tanya Kasno kepada Maksan. Mereka berdua bertetangga. Tapi, pembicaraan di antara mereka terjadi setelah dua lelaki paruh baya itu sama-sama mengungsi di masjid itu. Sebelum banjir datang, Kasno dan Maksan jarang bertegur sapa, apalagi sampai mengobrol berjam-jam seperti ini. “Masjid adalah tempat paling aman. Tak mungkin banjir bisa menenggelamkan rumah ibadah ini,” kata Maksan sembari menyulut sebatang rokok. Dingin menghunus setiap inci kulit. Orang-orang mengobrol dalam masjid, mengusir rasa bosan yang mulai menghinggapi benak mereka. Berlama-lama mengungsi tentu tidak nyaman. “Mengapa bisa begitu?” Kasno mengernyitkan dahinya. Menyipit matanya. Dipandanginya wajah Maksan yang tampak biasa-biasa saja. Diembuskannya asap rokok yang melegakan pikiran rumit Maksan. “Ini tempat ibadah. Rumah Allah. Tidak mungkin Allah akan menenggelamkan rumahnya sendiri.” Maksan mengulas senyum di bibirnya. Kasno menganggukkan kepala mendengar penjelasan Maksan pada pagi lembab. “Itulah mengapa orang-orang kerap berlindung di masjid ketika banjir datang.” Kasno menambahkan dengan binar-binar di matanya, mendahului ucapan Maksan. Beberapa jenak kemudian, Kasno merogoh sebungkus rokok dalam sakunya. Tidak tahu kapan air akan surut sehingga Kasno kerap berdoa agar air itu sesegera mungkin susut, menyingkir dari rumah-rumah penduduk. Namun, air justru bertambah meskipun hujan tidak turun setiap hari lagi, sebagaimana hari-hari sebelumnya. “Mungkin kita disuruh lebih lama tinggal di masjid supaya ingat ibadah,” bicara Kasno tak lebih serupa desis. Maksan tak menanggapi gumam kawan akrab satu-satunya, yang baru ia sadari kalau laki-laki itu tetangga sebelah rumahnya. Ia menikmati isapan demi isapan asap yang keluar masuk dari dada ringkihnya yang kian menyempit. Ketika awan membiarkan celah matahari bersinar menerpa tubuh dua laki-laki di samping masjid itu, Maksan mendadak terisak. Dibuang sebatang rokok yang masih menyala. Ia menundukkan wajah. Laki-laki bertubuh agak kerempeng itu ingat akan kematian sang istri. Pagi agak lembab ketika istrinya terperosok ke lubang parit di antara genangan air yang masih selutut. Waktu itu, istri Maksan berkukuh tetap tinggal di rumah. Sebagian warga mulai mengungsi, tidak mau menanggung risiko. Khawatir luapan air Sungai Campoan disertai curah hujan yang seakan siap menuangkan air dalam jutaan meter kubik per detik membuat mereka tak sanggup menyelamatkan diri. Mastini, istri Maksan, keras kepala. Tak mau dengar omongan-omongan tetangga, termasuk ucapan suaminya yang berkali-kali membujuk perempuan 35-an itu meninggalkan rumah. “Percayalah. Tak mungkin banjir,” ujarnya lembut pada Maksan. Kata-kata itu diulang-ulang begitu Maksan melontarkan bujukan padanya. Padahal Maksan menyadari, air itu mulai bertambah setiap harinya. Maksan menatap genangan air di depan rumahnya, yang lambat laun tingginya bertambah. Kematian istrinya menjadi jawaban bagi Maksan, mengapa perempuan berkulit kuning langsat itu tak mau meninggalkan rumah. Seseorang diminta menjemput Bardi, anak Maksan, ke sekolah. Jasad Mastini dibaringkan di atas lincak. Kecipak air di bawah ranjang bergoyang-goyang, lalu mengalir pelan-pelan ke setiap sudut rumah. Tangis Bardi meledak ketika bocah tujuh tahun itu berdiri di ambang pintu, melihat ibunya dikerumuni orang-orang. Maksan ikut menitikkan air mata. Ia menarik tubuh anaknya dari dekapan sang ibu. Bergotong royong warga menggali liang kubur secepat mungkin. Dikhawatirkan air makin bertambah. Kubur digali di pemakaman keluarga, di antara air yang pelan-pelan merambat masuk ke dalam. “Setiap tahun, setiap banjir pasti ada yang meninggal,” celetuk seseorang yang ikut ke pemakaman. “Mungkin karena makin banyak gedung berdiri, makin sedikit daerah resapan air, dan sungai-sungai kian menyempit.” “Mungkin pula karena Allah sedang menguji hamba-hamba-Nya.” “Bagaimana kalau itu azab?” Pertanyaan muncul dari mulut laki-laki berkumis tipis. Orang-orang jadi terdiam. Hanya bisa memandangi raut muka laki-laki itu. Mereka menghela napas panjang, melegakan tenggorokannya sekaligus mengaburkan bayangan kengerian perihal banjir yang dibilang azab oleh laki-laki dengan tulang-belulang serupa batang lidi pada sebidang dadanya itu. Jasad Mastini dimasukkan ke dalam liang lahat. Bardi menjerit. Sesaat kemudian, ia menangis panjang dan amat menyayat. Maksan menabur bunga di atas pusara sang istri. Nisan dipegangnya erat. Tak ingin dilepas. Wajah Bardi, anak mereka, membenamkan wajahnya ke dalam dada Maksan. Tujuh menit setelah orang-orang meninggalkan pemakaman. Mereka berdua juga ikut membawa langkahnya, menerabas air yang senantiasa mengalir, dengan ketinggian setumit orang dewasa. Tak sampai tujuh hari Maksan di rumah. Ia mesti meninggalkan rumah satu-satunya itu dengan menyimpan luka di dadanya lantaran tak bisa mengadakan tahlilan selama tujuh hari bagi sang istri. Warga berbondong-bondong menuju masjid, kurang lebih lima kilometer dari rumah yang mereka tinggalkan. Maksan bersama Bardi terpiuh-piuh melangkah menuju masjid. Dikabarkan melalui siaran televisi, banjir hampir menenggelamkan separuh kota. Orang-orang tercengang sekaligus heran, mengapa masjid-masjid tak tersentuh oleh air. Pengungsian dipusatkan di masjid-masjid karena itu cuma satu-satunya tempat yang luput dari serangan banjir. Aneh, pikir orang-orang dalam tempurung kepalanya. Sementara Maksan, selalu setiap hari, lepas maghrib mengaji di dalam masjid. Mengirim doa-doa kepada sang istri, yang kini mungkin makam itu sudah dilumat oleh banjir. Kasno mengakui kesedihan kawannya itu berlipat ganda mencekik hidupnya. Kerut-kerut di kening Maksan membentuk garis terombang-ambing. Sorot matanya suram. Kasno merasa bersyukur, banjir kali ini tak merenggut seorang pun nyawa keluarganya. Meskipun begitu, ia pernah menangis untuk kematian ayahnya sewaktu banjir melanda tahun lalu. “Apakah banjir memang kerap minta tumbal?” Maksan bertanya kepada Kasno. Tersenyum Kasno mendengar Maksan mengajukan pertanyaan serupa itu. Wajar Maksan melontarkan kalimat itu karena ia kerap menjadi saksi kematian warga setiap tahun, setiap kali banjir menghajar rumah mereka. Termasuk atas kematian ayah Kasno. “Banjir datang karena manusianya sendiri yang meminta. Sungai-sungai dipersempit. Sampah dibuang di sungai. Maka, ke mana lagi air itu akan mengalir jika tempat yang semestinya diusik.” Ucapan Kasno membuat Maksan merenung. Masuk ke dalam dirinya sembari membenarkan perkataan Kasno dalam hatinya. Mendung menggantung di langit. Dua laki-laki itu masuk ke dalam masjid. Mereka ingat belum mengerjakan shalat Isya. Kamis malam kesepuluh, lepas isya Maksan dikejutkan dengan mengalirnya air ke halaman masjid. Tujuh menit berlalu, air itu kian bertambah. Semula Maksan mengira air selokan masjid sedang meluap karena hujan mengucur deras semalam. Tapi, mata laki-laki paruh baya itu dibuat terbelalak ketika dilihatnya air terus bertambah hingga mencapai undakan masjid. “Banjir …. Banjir …. Banjir datang,” teriakan Maksan dari teras masjid disambut panik oleh orang-orang yang tengah terlelap. Berbondong-bondong mereka keluar. Maksan mencari Bardi di antara kerumunan orang-orang. Bocah itu langsung mendekap ayahnya. Butuh waktu lama agar warga pengungsi segera keluar dari masjid, mencari tempat aman. “Ke mana kita harus mengungsi?” “Apa masih ada masjid yang luput dari banjir?” Kepanikan merambati sekujur tubuh orang-orang sampai mereka menangis terisak-isak. Sebagian lari terbirit-birit, sebagian lagi memilih berdiam dalam masjid, berzikir pasrah, seperti siap menerima kematian apabila Izrail memang mau mencabut nyawa di antara banjir yang lambat laun masuk ke dalam masjid itu. Tiga puluh menit kemudian, air sudah mencapai lutut orang dewasa. Tubuh orang-orang bersila di dalam masjid hampir tenggelam oleh genangan air. Maksan berpandangan bingung melihat ruang dalam masjid dipenuhi air seutuhnya. “Kenapa Allah hendak menenggelamkan sendiri rumah-Nya?” Maksan menyimpan pertanyaan itu dalam dadanya. Pasti sebab banjir dikirim ke masjid didasari suatu hal. Di antara pikiran Maksan yang tak kunjung mendapat jawaban sebab musabab banjir dikirim ke masjid, ia mendengar jeritan orang-orang beristigfar, seakan ingat segunung dosa dan ingin menebusnya ketika itu juga. “Pertanda apakah ini, Pak?” Bardi, anak lelakinya, bocah tujuh tahun itu bertanya. Maksan menggeleng. Buru-buru mereka meninggalkan masjid, menerabas air yang makin meninggi setiap menitnya. Maksan gelisah. Sepanjang perjalanan mulutnya senantiasa beristigfar dengan air mata mengucur terus-menerus. *** Zainul Muttaqin Lahir di Garincang, Batang-batang Laok, Batang-batang, Sumenep, Madura, 18 November 1991. Menyelesaikan studi Tadris Bahasa Inggris di STAIN Pamekasan. Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk Sumenep, Madura. Cerpen dan puisinya tersiar di sejumlah media nasional dan lokal. Salah satu penulis dalam antologi cerpen Wanita yang Membawa Kupu-Kupu 2008, Dari Jendela yang Terbuka 2013, Cinta dan Sungai-sungai Kecil Sepanjang Usia 2013, serta Perempuan dan Bunga-bunga 2014. I Made Somadita, lahir di Tabanan, Bali, tahun 1982. Dia menempuh pendidikan seni ISI Denpasar dan sampai kini menetap di Bali. Soma pernah diundang sebagai seniman residensi di NuArt Sculpture Park Bandung, The Netherland Amsterdam Belanda, KIAR 2014 India, CAP Studio Chiang Mai Thailand, dan Reuinon Island Perancis. Dia juga seringkali menerima pembelajar seni secara privat.
1 Negeri Sampah Awalnya aku terkejut setelah istriku membuang sampah di sungai belakang rumahnya. Bagaimana tega, air yang sebegitu jernihnya ditimpa sampah dapur. " Kok dibuang ke sungai Dik " tanyaku pada istri yang baru saja kunikahi semingu lalu. " Terus dibuang kemana mas " jawabnya, menanya balik padaku.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Sepertinya kampung kita akan mengalami banjir lagi, bila hujan tidak reda juga," demikian kata salah satu pembeli di warung kopi bu Sum."Selama cara hidup kita tidak berubah, tidak menyayangi dan peduli lingkungan, maka ya harus terima hadiah banjir tiap tahunnya," gumam bu Sumirah sambil mengaduk kopi pahit pesanan salah satu lelaki penjual mainan. Bagi bu Sumirah, berita banjir merupakan hal yang biasa, karena tiap tahun selalu dialaminya bersama warga kampung Ledokan. Dinamakan Ledokan, memang desa ini letaknya di dataran rendah. Ledok dalam bahasa Jawa legok, ombo. Kampung ledokan ini berada di pinggir sungai. Jadi wajar saja bila tiap hujan deras airnya meluap sampai ke perkampungan. Tidak ada pilihan lain bagi bu Sumirah dan warga lain. Mau pindah tempat, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dan lahan itu merupakan warisan turun temurun dari orangtua bu Sum sangat bangga dengan kampung Ledokan ini. Meski hujan tidak pernah merasa khawatir akan terjadi banjir atau longsor. Bahkan bu Sum biasa bermain hujan di hutan seberang sungai belakang itu masih banyak tumbuhan jati yang berjejer rapi di atas sepanjang sungai. Bu Sum dan teman-temanya berenang dengan riang di tengah hujan. Meski hujan deras, tidak pernah khawatir akan terjadi longsor. Karena pohon-pohon besar di sekitar sungai membantu menyerap air hujan dan menahan tanah dari warga Kampung Ledokan senantiasa menunggu datangnya hujan sebagai suatu yang sangat disyukuri, karena bisa melihat keindahan luapan arus air sungai. Bila hari-hari biasa, sungai sangat dangkal, bahkan kadang malah tidak ada airnya, warga biasa menanaminya dengan singkong. Datangnya hujan dianggap sebagai anugerah wisata gratis, tanpa harus ke hujan deras berhari-hari, air sungai meluap. Namun tidak pernah sampai ke atas, hanya sebatas bibir sungai. Warga biasanya berbondong-bondong menyaksikan arus keindahan yang tersembunyi di dalam arus sungai tersebut. Keadaan itu hanya berlangsung dua sampai tiga hari. Setelah itu, bila huja reda, maka air sungai akan surut lagi. 1 2 3 Lihat Cerpen Selengkapnya
.